Langsung ke konten utama

BERANI MENGATAKAN "TIDAK"


Kata "tidak" memiliki begitu banyak makna yang bisa diartikan. Tidak hanya sekedar kata yang ditujukan untuk menolak sesuatu tapi dalam konteks tertentu ia bisa menjadi kata yang justru bisa jadi solusi dalam pemecahan sebuah masalah. Kata "tidak" sepertimya sederhana dan mudah untuk diucapkan, tetapi kenyataannya sering sulit dikatakan dengan penuh arti. Terlebih bagi sebagian orang yang sering merasa atau memiliki sifat tidak enakan dengan orang lain. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? karena rasanya tidak enak untuk menlak, merasa bersalah, atau takut mengecewakan mereka yang berharap kepada anda, adapula yang alasannya karena ingin disukai atau diterima oleh orang lain.

Mari kita pikirkan sejenak. Seandainya anda mengatakan iya semua permintaan orang lain, apakah masih ada energi yang tersisa untuk memenuhi tujuan pribadi anda? lebih jauh lagi, bagaimana pada akhirnya anda tidak mampu mewujudkan tujuan tersebut? apa yang akan hilang dari melakukan hal tersebut?

Memang ada masa nya anda harus melakukan hal-hal yang tidak disukai agar bisa menjadi teman atau sahabat yang baik, bersikap profesional atau agar mampu bertahan hidup. Namun yang menjadi masalah adalah banyak orang yang tidak mampu mengatakan "tidak" terhadap hal yang sifatnya kecil dan sebetulnya tidak perlu untuk dilakukan. Inilah yang nantinya bisa memunculkan berbagai masalah, baik itu masalah fisik maupun masalah psikologis.Ketika tidak mampu berkata "tidak" terhadap berbagai permintaan atau pilihan-pilihan yang berpotensi menganggu prioritas dalam hidup, pada akhirnya anda akan merasa seperti kehilangan kontrol terhadap diri sendiri, perasaan ini akan menimbulkan stres dan dapat berlangsung kronis hingga berujung pada gangguan jiwa seperti kecemasan, rasa rendah diri, dan depresi.

Lingkungan masyarakat banyak terjadi konflik yang cukup ironis tapi disepelekan dan tidak segera diselesaikan. Mengatakan "tidak" menjadi amat penting untuk keluar dari hal ini. Kita tidak mungkin terus menerus dalam situasi yang sakit. Kemampuan kita untuk mengatakan tidak adalah hal yang berguna untuk melawan apa yang dianggap normal, untuk bisa hidup dengan lebih baik, layak, dan manusiawi. Jadi ini adalah hal yang harus diperjuangkan, kita tidak boleh menerima keadaan begitu saja. Jika ingin keadaan berubah, kita harus menanyakan hal tersebut. Mengatakan tidak adalah salah satu poin untuk bisa menuju ke perubahan di hidup.

Sebagian dari kita mungkin berpikir kalau berkata "tidak" itu berarti egois. Hal ini sama sekali tidak. Ini adalah salah satu cara sederhana untuk mencegah diri dari stres, kejenuhan, rasa rendah diri dan penyesalan. Memang betul bahwa satu kata ini bisa melukai perasaan orang lain, atau bahkan mengecewakan orang yang dikagumi atau yang berharap banyak kepada anda. Tapi jangan salah, berkata "ya" pun juga demikian bila tidak diucapkan dengan sungguh-sungguh.

Melatih diri untuk terbiasa berkata "tidak" terhadap hal-hal yang tidak perlu adalah suatu kewajiban. Ini harus menjadi sebuah keterampilan agar prioritas hidup anda tidak terganggu dan kesehatan jiwa terjaga. Awalnya mungkin tidak merasa nyaman, tetapi ini penting untuk terus dibiasakan agar bisa menjalani kehidupan dengan jujur.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAK KENAL MAKA KENALAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Halo semuanya! Perkenalkan nama ku Hanif, disini saya sebagai penulis di blog ini. Oh iya ini pertama kalinya aku nulis di blog ini, jadi akan sangat terbantu sekali apabila ada koreksian dari teman-teman yang membaca di blog ku ini sehingga nantinya bisa aku kembangin lagi untuk kedepannya, karena harapannya blog ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat buat temen-temen   dan bisa memotivasi juga untuk bisa mengubah cara pandang atau cara menjalani hidup yang lebih baik. Untuk kedepannya nanti, aku akan menuliskan blog tentang kehidupan orang-orang yang memasuki umur 20 an itu seperti apa sih, karena jujur di umur ku yang sudah menginjak kepala 2 ini, banyak hal yang sebelumnya tidak pernah aku alami, atau mungkin sebenarnya pernah mengalami namun tidak terlalu terpikirkan karena ya… mungkin belum sampe situ mikirnya hehe…nanti kira-kira apa aja nih yang akan dibahas disini, masalah pekerjaan?masalah percintaan? Atau hal lainnya? Yang ...

Kopi dan Inspirasi : Sebuah Filosofi Hidup

Sore ini, di sudut kecil Margi Coffee, salah satu Coffee Shop kecil di Kota Solo yang belum lama ini ada, dengan ditemani salah satu kopi signature mereka, Kopi Susu Margi, yang rasa nya enak menurut saya untuk segelas kopi susu. Aroma kopi yang khas mengeliling di udara,bercampur dengan gemuruh suara mesin espresso dan tawa kecil pengunjung. Suasana ini terasa akrab, seperti pelukan hangat di tengah hiruk pikuk nya minggu sore ini yang cukup ramai di Kota Solo pada tanggal 28 Desember ini. Kopi Susu Margi ini yang menjadi salah satu kopi signature mereka yang sederhana, campuran antara pahitnya espresso dan manis nya susu bercampur menjadi satu yang akhirnya kopi ini sampai di saya, tetapi di balik kesederhanaannya, terdapat cerita panjang yang jika di ibaratkan seperti hidup, kopi memiliki lapisan makna yang menunggu untuk bisa di resapi. Setiap tegukan mengingatkan saya pada perjalanan hidup, ada rasa pahit yang mengajarkan, ada rasa manis yang menghibur, dan ada kehangatan yang men...

Refleksi Hari Libur : Mengisi Waktu dengan Pengembangan Diri dan Kreativitas

Hari ini, tanggal 25 Desember 2024 adalah hari rabu, dan hari ini juga adalah hari dimana saya libur sampai keesokannya juga masih libur, dan biasanya di waktu libur seperti ini dianggap sebagai waktu untuk bersantai, melupakan rutinitas pekerjaan, atau hanya sekedar menikmati hal-hal yang menyenangkan. Hari libur seperti ini merupakan momen yang tepat bagi saya untuk memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dan menumbuhkan pertumbuhan pribadi, dan hari ini saya membaca buku self improvement berjudul “Berani Tidak Disukai” karya Ichiro Kishimi & Fumitake Koga, dan kemudian merenungkan tentang makna hidup seperti apa yang saya sedang cari dan saya butuhkan. Buku “Berani Tidak Disukai” ini memberikan banyak sekali wawasan tentang bagaimana kita sering kali terjebak dalam kebutuhan untuk menyenangkan orang lain. Salah satu pesan yang menarik bagi saya adalah bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan ketika kita berhenti mencari validasi dari orang lain dan mulai menjalani kehidup...