Langsung ke konten utama

Kopi dan Inspirasi : Sebuah Filosofi Hidup


Sore ini, di sudut kecil Margi Coffee, salah satu Coffee Shop kecil di Kota Solo yang belum lama ini ada, dengan ditemani salah satu kopi signature mereka, Kopi Susu Margi, yang rasa nya enak menurut saya untuk segelas kopi susu. Aroma kopi yang khas mengeliling di udara,bercampur dengan gemuruh suara mesin espresso dan tawa kecil pengunjung. Suasana ini terasa akrab, seperti pelukan hangat di tengah hiruk pikuk nya minggu sore ini yang cukup ramai di Kota Solo pada tanggal 28 Desember ini.

Kopi Susu Margi ini yang menjadi salah satu kopi signature mereka yang sederhana, campuran antara pahitnya espresso dan manis nya susu bercampur menjadi satu yang akhirnya kopi ini sampai di saya, tetapi di balik kesederhanaannya, terdapat cerita panjang yang jika di ibaratkan seperti hidup, kopi memiliki lapisan makna yang menunggu untuk bisa di resapi.

Setiap tegukan mengingatkan saya pada perjalanan hidup, ada rasa pahit yang mengajarkan, ada rasa manis yang menghibur, dan ada kehangatan yang menguatkan (sebenarnya saya memesan kopi ini dalam keadaan dingin, jadi ibaratkan saja ini adalah kopi hangat). Mungkin itulah mengapa secangkir kopi sering menjadi teman setia di saat-saat penuh renungan.

Kopi tidak akan sempurna tanpa rasa pahit, seperti hal nya dalam hidup yang penuh tantangan. Pahitnya espresso dalam kopi susu ini mengingatkan saya pada momen sulit, sementara manis nya susu adalah simbol dari hal-hal kecil yang membuat hidup tetap indah. Keduanya saling melengkapi, seperti pelajaran hidup yang datang dari rasa pahit dan kehangatan. Menikmati secangkir kopi di sore hari adalah pengingat bahwa kebahagiaan tidak selalu hadir dalam hal yang besar, kadang dia tersembunyi dalam momen sederhana, seperti menikmati waktu tenang di sudut coffe shop.

Kopi, dengan segala keunikan rasanya, dan juga menjadi salah satu minuman favorit di seluruh dunia, mengajarkan kita untuk menerima hidup apa ada nya, pahit,manis, dan penuh kejutan. Jadi saat hidup terasa terlalu berat atau terlalu cepat berlalu, mungkin yang kita butuhkan hanyalah berhenti sejenak, mengambil waktu untuk menikmati secangkir kopi, dan merenungkan apa yang benar-benar penting, karena seperti kopi, hidup ini tidak harus sempurna untuk bisa dinikmati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAK KENAL MAKA KENALAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Halo semuanya! Perkenalkan nama ku Hanif, disini saya sebagai penulis di blog ini. Oh iya ini pertama kalinya aku nulis di blog ini, jadi akan sangat terbantu sekali apabila ada koreksian dari teman-teman yang membaca di blog ku ini sehingga nantinya bisa aku kembangin lagi untuk kedepannya, karena harapannya blog ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat buat temen-temen   dan bisa memotivasi juga untuk bisa mengubah cara pandang atau cara menjalani hidup yang lebih baik. Untuk kedepannya nanti, aku akan menuliskan blog tentang kehidupan orang-orang yang memasuki umur 20 an itu seperti apa sih, karena jujur di umur ku yang sudah menginjak kepala 2 ini, banyak hal yang sebelumnya tidak pernah aku alami, atau mungkin sebenarnya pernah mengalami namun tidak terlalu terpikirkan karena ya… mungkin belum sampe situ mikirnya hehe…nanti kira-kira apa aja nih yang akan dibahas disini, masalah pekerjaan?masalah percintaan? Atau hal lainnya? Yang ...

Refleksi Hari Libur : Mengisi Waktu dengan Pengembangan Diri dan Kreativitas

Hari ini, tanggal 25 Desember 2024 adalah hari rabu, dan hari ini juga adalah hari dimana saya libur sampai keesokannya juga masih libur, dan biasanya di waktu libur seperti ini dianggap sebagai waktu untuk bersantai, melupakan rutinitas pekerjaan, atau hanya sekedar menikmati hal-hal yang menyenangkan. Hari libur seperti ini merupakan momen yang tepat bagi saya untuk memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dan menumbuhkan pertumbuhan pribadi, dan hari ini saya membaca buku self improvement berjudul “Berani Tidak Disukai” karya Ichiro Kishimi & Fumitake Koga, dan kemudian merenungkan tentang makna hidup seperti apa yang saya sedang cari dan saya butuhkan. Buku “Berani Tidak Disukai” ini memberikan banyak sekali wawasan tentang bagaimana kita sering kali terjebak dalam kebutuhan untuk menyenangkan orang lain. Salah satu pesan yang menarik bagi saya adalah bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan ketika kita berhenti mencari validasi dari orang lain dan mulai menjalani kehidup...